Waktu
menunjukkan pukul 23:00 PM. Nafas ini sudah mulai habis, tubuh ini sudah mulai
lelah dan mata ini sudah tak kuat lagi menahan kantuk yang sudah berada
dipelupuk mata sejak 2 hari yang lalu. Ada suara sayup terdengar di dalam otak “yasudah….tidur
saja!” Seketika mata ini terlelap. 1 menit berselang dan diri ini sontak
terkaget karena tersadar bahwa deadline pengumpulan naskah skripsi tinggal satu
jam lagi. Sontak, saya berusaha melakukan proofreading pada bab IV yang
sebetulnya saya sangat benci karena merasa tidak puas dengan hasil analisis
skripsi saya.
Sesekali
saya dengar notifikasi WhatsApp terus berdenting dan LED notifikasi terus
menyala. Tak lama ponsel aku pun berdering.
Ilustrasi
Sumber Foto: My Virtual Academy
“Haloooo, Vin….kamu
sudah kirim naskah skripsi kamu belom ya?’ Kok Ibu belum terima?” Parau suara
Bu Marisa di ujung telpon. Memang sangat perhatian Dosbing ku yang satu ini.
“Hmmmmm…..bentar
lagi bu, sudah hamper selesai, kok.” Jawabku gugup.
“Oh yaudah
kalo gitu, sekalian sama file keseluruhan penelitian kamu deh, kayaknya kemaren
flashdisk Ibu kena virus jadi kehapus!” Jawab ragu-ragu.
“Oke bu
siap!” jawabku penuh getir.
“Damn it!”
Dengan penuh kesal aku harus mengubek-ngubek file penelitian final yang entah
ada di mana.
58 MB.
Kira-kira itulah file penelitian yang harus aku upload dan harus bu Marisa
terima sebelum pukul 00:00. Ada yang membakar api unggun rasanya di kepalaku,
setiap detik terasa ada yang menyiram bensin. “GIMANA UPLOADNYA INI?!?”
23:42 WIB. Sadar
kecepatan internet di rumah tidak kalah cepat dengan siput yang sedang malas
berjalan, lantas kepala ini terasa seperti sedang ditiup helium. Entah apa yang
terjadi, akhirnya aku memutuskan untuk berlari ke kamar Abangku dan menggedor
pintu kamarnya dengan keras.
“BANG!!
PINJEM BOLT BANG! SUMPAH DEMI APAPUN, INI MASALAH HIDUP DAN MATI ALVIN BANG!”.
Teriakku sepenuh jiwa.
“Hmmmmm…..nih.”
Baiknya abangku kalau setengah sadar begini.
Segera aku
ambil Mi-Fi Bolt Unlimited miliknya. Aku tahu betul Mi-Fi miliknya disematkan
paket Internet Unlimited Bolt karena
setiap hari sepulang kerja, ia bisa bermain game hingga larut malam dengan
syahdunya.
Ilustrasi
Sumber Foto: Kaskus FJB
Segera aku
sambungkan koneksi Mi-Fi milik abangku dengan laptop milikku. Tanpa menunggu
barang semenit, Mi-Fi dan laptopku sudah terkoneksi.
‘Hasil
Penelitian-Final.Rar’ secepat kilat aku upload ke Google Drive. Tak sampai 5
menit file tersebut terunggah di GDrive dan langsung aku copy linknya.
‘Naskah
Skripsi-Final’ aku drag secepat mungkin dari folder ke body e-mail.
23:58 WIB.
Terkirim dengan aman semua naskah lengkap skripsi dan link GDrive hasil
penelitianku ke bu Marisa. Kalau bukan karena koneksi BOLT Lebih Cepat dari koneksi internet rumahku, mungkin aku bisa
jadi bulan-bulanan teman seangkatan karena gagal siding skripsi hanya karena
tidak mengumpulkan naskah skripsi tepat waktu.
3 Bulan Kemudian
Hari ini
tepat hari pertamaku gajian. Masih membekas dalam ingatanku bagaimana Internet
Bolt menyelamatkanku dari sindiran “Kapan lulus?” Lebaran nanti. Entah
terlintas apa, aku lantas membuka situs http://bolt.id/bolt-unlimited di
ponsel untuk sekadar melihat-lihat. Walalu tujuan sebenarnya adalah ingin ‘mengembalikan’
kuota yang pernah aku pinjam dari abangku kala itu.
“Murah ya harga paketnya! Pantas si Abang nge-game mulu tiap
malam! Selorohku dalam hati.
Sumber Foto:bolt.id
Hari itu aku niatkan untuk pergi ke Bolt Store
paling dekat dari kantorku untuk membelikan paket Bolt Internet Unlimited untuk
abangku dan tidak lupa aku hadiahkan diriku sendiri sebuah Mi-Fi terbaru.
Mulai hari itu, BOLT selalu menjadi bagian dari hidupku.
Mulai dari sekadar browsing, bermain game atau mendownload dengan cepat
file-file kantor. Terima kasih Bolt, Terima kasih sudah membuatku menjadi
sarjana!
Komentar
Posting Komentar
saya mengharapkan komentar dari anda...
sedikit komentar sangat berarti buat blog ini ..!!